Pasaran tablet Android saat ini banyak didominasi oleh perangkat yang
menggunakan chip prosesor berbasis ARM. Baik itu chip milik Samsung,
NVIDIA, Qualcomm ataupun MediaTek. Di sisi lain, Intel berusaha untuk
memperoleh porsi yang lebih besar untuk bisa bersaing dengan ARM di
segmen ini.
Dan menurut laporan yang diungkapkan oleh beberapa lembaga penelitian
pasar, Intel ternyata memberikan subsidi dalam jumlah besar untuk
perusahaan yang mau merilis tablet Android dengan chip prosesor
miliknya. Bahkan menurut pernyataan dari lembaga analisis pasar
Bernstein Research, dalam dua tahun terakhir, Intel memberikan biaya
subsidi sebanyak 7 miliar USD, masing-masing sebanyak 3 miliar USD pada
tahun 2013 dan 4 miliar USD di tahun 2014.
![logo intel](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_vnP4VACwWAwjlkTddFsdbxmeArzbrwf4eCvnSBTEg1ZYchODxo2LgiLrkdVc7nqh1DBRtXeVtTRPDj5Jz8mrJ9mB7QMmKRrm7qlpivRY_2UbqdJFno4XAv4ydPaqv1F8pxKyi87-PYVgWWyQ=s0-d)
Untuk satu unit tablet Android, Intel diperkirakan memberi subsidi
sebesar 51 USD. Dengan begitu, para produsen pun bisa menjual produk
tablet Android miliknya itu dengan harga berkisar di angka 199 USD. Dan
tentu saja, dengan banderol yang cukup murah itu, tablet Android Intel
diharapkan bisa bersaing dengan tablet Android berbasis ARM yang ada di
pasaran.
Sayangnya, kemungkinan besar pada tahun mendatang, kebijakan
pemberian subsidi kepada para produsen tablet Android ini tak lagi akan
dilakukan oleh Intel. Hal tersebut dilakukan oleh Intel karena mereka
merasa beban subsidi tersebut terlalu besar. Meskipun kebijakan tersebut
juga bakal merusak momentum yang saat ini mereka dapatkan.
via berita teknologi